Ketika Letih Tak
Kenal Waktu
Hidup merupakan sebuah tantangan
bagi siapa yang menjalaninya. Tak kenal lelah,putus asa, dan terus maju.
Seperti bapak yang bernama lengkap muji.
Seorang petugas parkir di salah lapangan pamedan,
berpenampilan wibawa dan pekerja keras. Pekerjaan mulia inilah yang telah
dilakoninya selama tiga tahun. Asap, bau bahkan kebisingan
dari banyak motor yang dia hadapi bukanlah rintangan baginya untuk tetap
bekerja. Dengan seragam oorennya
setiap pagi mengatur mahasiswanya satu per satu.
Poniati, dialah yang menjadi seribu
semangat bagi suaminya, istri yang selalu memberikan semangat tanpa batas.
Bekerja sebagai buruh, Poniati kerjakan
demi meringankan beban suaminya. Melihat kondisi keluarga yang sederhana tak
merubah sifat Poniati, dia tetap merasa berkecukupan. Buruh, sementara hasilnya
tak sebanding dengan harapannya, tak membuat wanita satu ini merasakan
kebosanan, walaupun tak selalu didampingi suaminya dalam bekerja. Bagaimana pun
bekerja sebagai serabutan tak mudah, entah mengapa bekerja serabutan tak pernah
menghambatnya, karena selalu tersimpan dibenaknya, diusia sekarang mencari
kerja layak dan mapan tak semudah membalikkan telapak tangan. Hatinya terkadang
merasa ciut melihat kondisi untuk membahagiakan kedua anaknya kelak. Oci
Rosidah yang sudah menginjak kelas 3 SMK dan adiknya Khusnul Khotimah masih
mengenyam di bangku SMP kelas 3. Sering berfikir, Supardi dan Poniati ingin
membiayai kedua anaknya sampai ke perguruan tinggi. Walaupun hanya sebuah
harapan bagi mereka, namun keduanya tetap keras untuk menyekolahkan
anak-anaknya. Karena pendidikan merupakan prioritas utama baginya.
Langkah niatnya selalu diiringi
dengan doa dan harapan. Hidup selalu akan terus berjalan, tanpa seseorang itu
menuggu. Hasil yang diperoleh tergantung bagaimana kita mendapatkannya.
Bapak
yang berusia 39 mengaku selama bekerja mendapatkan gaji sekitar 1 juta. Dari
penghasilan itulah dia harus menghidupi keluarganya. “bekerja sebagai petugas
parkir adalah kewajiban saya mbak, untuk menyekolahkan anak-anak saya” ujar
bapak dari dua anak tersebut. Tidak ada
pekerjaan yang dilakoninya selain sebagai petugas parkir. Senyum ramah selalu
terpancar dari wajah bapak yang bertempat
tinggal tak jauh dari tempat dia bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar